Ini dia nih yang menurut saya sering terlupakan.
Setiap berhadapan dengan masalah, terkadang satu diantara berbagai masalah yang
dihadapi, kita cenderung menganggap masalah kita adalah yang paling berat.
Manusia sebagai makhluk sosial, pastinya kamu pernah menjadi tempat curhat
teman-teman kamu sendiri.
Dengan meminta pendapat, menanyakan solusi, sampai
berkeluh kesah ditumpahkan ke kamu. Menurut saya itu adalah hal yang luar
biasa. Karena sebenarnya kamu telah menjadi seseorang yang menurutnya dipercaya
bila dibandingkan dengan orang lain yang di kenalnya.
Dari masalah pribadi, masalah keluarga, masalah percintaan, masalah keuangan, dsb. Semua yang
dirasakan sepertinya tertuang begitu saja bagaikan air yang tumpah dari
wadahnya yang sudah tidak mampu lagi menampung air yang terus tercurah. Yah..,
kita hanya bisa menjadi seorang pendengar, kemudian memberikan beberapa masukan
yang mungkin bermafaat baginya.
“Kenapa pacar saya tega melakukan hal seperti
ini..?!?”, “Saya nggak nyangkan bahwa orang yang saya sayangi berkhianat..”,
“Saya adalah orang yang paling menderita..”, “Kenapa Tuhan memberikan saya
cobaan seperti ini..”, “Kenapa ini bisa terjadi pada saya..”, “Apa salah saya
hingga begini keadaannya..”, “Kenapa Ayah Bunda melahirkan saya ke dunia ini
jika saya harus begini keadaannya..”, dan masih buanyak banget contoh
ratapan lainnya yang berhubungan dengan problema kehidupan yang pernah kamu dengar. Hingga pada
akhirnya, dengan memberikan sedikit saran yang ujung-ujungnya kita cuma bisa
bilang, “Sabar…, ada hikmah yang tersimpan di balik semua ini”.
Inilah hidup, setiap detik, menit, jam, hari, bulan,
tahun, semua tidak bisa di-prediksi. Semua berjalan sesuai dengan aturanNya.
Seberapa dekat kita padaNya, maka seperti itulah kita akan merasakan
hubungan/kaitan setiap permasalahan yang kita hadapi. Terkadang kita terlambat
mengetahui, bahkan tidak tahu hikmah dari setiap problema yang dihadapi.
Sehingga terkadang merasa frustasi, tak tentu arah bagaikan setitik kapas kecil
yang terbang tertiup angin.
Sebenarnya, bukan itu yang Tuhan inginkan kawan..
tetapi Tuhan menginginkan ketegaranmu dalam melalui serta menjalani kehidupan
ini. Tuhan memberikan ujian melalui problema kita masing-masing karena Dia tahu
bahwa kamu mampu menghadapi dan melaluinya, kemudian Dia memberikan kamu
tingkatan ke jenjang selanjutnya yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Meskipun (mungkin) saya belum ada apa-apanya bila
dibandingkan dengan kamu, tetapi jangan pernah lengah ataupun lupa padaNya.
Karena Dia setiap saat selalu memberikan kita ujian! Kesenangan, kebahagiaan,
kesedihan, ataupun kekecewaan, semuanya adalah ujian, dan keseluruhannya itu
tergantung dari cara kita menganggapinya.
Jangan pernah pesimis, apalagi menyesali semua yang
ada di hadapan kawan.. Ingat, masih banyak orang-orang di luar sana yang
mempunyai masalah/problema hidup yang lebih sulit dari kita. Jadi, Jangan
pernah menganggap masalah kita adalah yang paling berat..