Pages

Pengorbanan

Ada sebuah kisah seorang anak yang tinggal di sebuah desa,desa kecil di pulau jawa.kehidpan yang sangat membutuhkan sebuah perjuangan dan sebuah pemikiran untuk tetap melakukan dan menjalani kehidupannya.
Iwan seorang anak yang kini sudah berumur 15 tahun duduk di kelas 2 SMP Swasta,tiggal bersama dengan kakak dan ibunya,sejak berumur kelas 2 SD di sudah di tinggal oleh ayahnya,kehidupan keluarga inipun semakin
terpuruk karena tidak ada yang mencari nafkah,dan akhirnya kakaknya yang saat itu duduk di bangku smp kelas 1 tidak bisa melanjutkan pendidikannya dan dia harus bekerja untuk mencari nafkah,dia bekerja sebagai perkerja tambang kapur di pegunungan yang berada di daerah tersebutmkakanyapun berkerja sebagai mana perkerjaan yg harus di gumulinya.
Bagaimana kehidupan anak ini iwan !!kita simak yuk !!!
iwan yg saat itu masa sekolah SD tak tega melihat kakaknya mencari nafkah untuk sekolah dan membiayai hidup mereka bertiga,dan iwan pun memiliki tekat untuk membantu,iwan mulai mencari ide untuk menghasilkan uang dan akhirnya dia membuat sebuah jakar untuk mencari belut di sawah, iwan membuat begitu banyak jakar,setelah selesai semua yang di butuhkan dia tidak lupa untukk tetap menuntut ilmunya...
sepulang sekolah dia melanjutkan kemabali apa yang telah dia rencanakan,dan setelah sore hari dia memasang jakar jakar yang telah di buatnya itu di sawah yang baru saja di panen dan baru di tanami,(kaena biasanya di tempat” tersebut banyak beklut)di memberi tanda buat semua jakar yg dia pasang,agar mempermudah melihat besok pagi.
Keesokan harinya dia bangun pagi pagi sebelum pergi ke sekolah dia melihat semua jakr yang di pasangnya dan mengumpulkan hasil yang dia dapatkan,setelah dia kumpulkan sekalian berangkat ke sekolah dia membawa hasil tangkapan belut yang dia dapatkan untuk di jual di pasar.
Uang yang di dapatkan dari hasil memnjual belut tersebut dia berikan kepada ibunya tak satu rupuahpun yang ada di dalam kantongnya,dan keesoakan Harinya dia memberanikan diri untuk ikut bekerja di tambang kapur,kakaknya pun tidak setuju karena beratnya pekerjaan tersebut,namun karena kemauan iwan yang sangat begitu memperhatikan bagaimana kondisi keluarga dan dia harus tetap sekolah dia rela mengerjakan pekerjaaan orang tua yang beitu berat,sempat pada saat bekerja dia melakukan kesalahan memotong kapur dan di marahi oleh kakaknyta,dan pada saat itu dia semapt putus asa untuk tetap melanjutkan pekerjaannya tersebut.namun karena dia sangat membutuhkan pekerjaan dan biaya untuk sekolah dan membantu ibunya dia memberanikan diri dan tetap melakukannya dan berkata “aku bisa lebih baik,dan aku pasti bisa memberikan yang terbaik”...
kata semangat itu dia katakan kepada dirinya sendiri,walau hanya di bayar RP50.000 perharinya dia tetap semangat mengerjakan pekerjaan tesebut,dan kembali lagi uang dari hasil pekerjaannya dia berikan kepada orang tuanya tanpa ada Sedikitpun yang dia ambil untuk keperluannya sendiri,jika ada hal perlu dia akan meminta kepada ibunya.semua dia lakukan setiap hari terkadang ibunya tak tega melihat anaknya yang masih duduk di bangku sd tersebut bekerja sangat berat.
Cita cita iwan tercapai dari hasil dia menabung untuk membeli sepatu seak bola seperti teman temannya yang bisa di belikan sepatu oleh orang tuanya,namun iwan bersyukur dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan dengan kerja kersa dia sendiri,dan buka di lihat dari berapa harga sepetunya,bukan dari bagaimana bagusnya,namun bagaiman pengorbanannya,hal itu akan memberikan kepuasan tersendiri bagi dia.
Iwan saaat ini masih sekolah kelas 2 smp swasta di desanya,hal kesehariannya masih tetap d lakukannya setiap hari tanpa ada kata menyerah. “aku siap untuk meraih cita citaku dan aku akan tetap mengahdapi setiap apapun yang terjadi di dalam kehidupanku,aku mengucap syukur ,karena Tuhan beri aku kekuatan untuk menghadapi apa yang yang di berikan kepadaku,dan aku akan selalu menghadapi masalh di kehjidupanku dengan tetap semagat,dan aku yakin hari esok akan lebih baik,jika kita mau berusaha dan berdoa ,dan bersyukur buat setiap yang kita terima. Erick...